Sabtu, 30 Juli 2011

Prinsip Prinsip Keyakinan

Secar fisik mungkin kita tidak dapat melihat perubahan yang terjadi dalam kehidupan kita,namun kita harus yakin dan terus mengharapkan hal-hal terbaik dalam kehidupan kita.Ada sebuah pepatah "whatever things you pray for and ask for believing that you have recieved,you shall receive them." perhatikan,di sini dikatakn bahwa kita harus percaya atau yakin bahwa kita telah menerimanya bukan akan menerimanya.Jika kita telah menerimnya dalam pikiran kita kitakn merimanya pula dalam bentuk fisknya

Jumat, 15 April 2011

Lima Kreteria Pemimpin Hebat

Tidak mudah menjadi seorang pemimpin. Anda harus siap melawan arus dan mengambil langkah berani melawan oposisi. Satu hal yang pasti, diperlukan keberanian untuk melakukan hal-hal yang tidak berani dilakukan oleh orang lain.
Tipe keberanian seperti ini datang dari karakter tegas seseorang. Bersikap tegar dan berani menyambar kesempatan yang lewat, merupakan cara untuk mengukir nama Anda di dalam sejarah.
Nah, berikut ini adalah lima karakter yang perlu dimiliki seorang pemimpin, yang dapat membantu Anda naik ke posisi puncak:
1. Hormati orang jika Anda ingin dihormati
Aturan pertama seorang pemimpin berhubungan dengan rasa hormat। Meraih kekuasaan melalui cara yang pantas lebih layak dibandingkan melakukannya dengan cara-cara licik dan serba sikut-menyikut. Dengan demikian, atasan yang telah menjabat lebih lama akan lebih mendukung dan menghargai Anda. Sementara itu, orang-orang yang lebih muda akan sangat senang jika mendapatkan kesempatan belajar dari pengalaman Anda.Ingat, menunjukkan rasa hormat bukan berarti Anda harus menjadi seorang 'penjilat'। Artinya,
Anda harus bersikap tegas dan memperhatikan kebutuhan organisasi. Yang terpenting, jangan pernah membiarkan bawahan menyalahartikan kebaikan Anda sebagai kelemahan.
2. Sebuah keputusan keliru lebih baik daripada keraguan
Upaya merebut kekuasaan sekaligus bisa menciptakan hasil yang terpolarisasi. Dalam beberapa kasus, sebuah keputusan besar dalam hidup membawa pengakuan, bahkan mungkin kemuliaan.
Jika Anda berjuang terlalu lama untuk mengambil sebuah keputusan, orang lain mungkin akan mengambil alih tugas tersebut dari Anda. Sebagai atasan, Anda harus menciptakan cukup rasa segan dari bawahan sehingga tidak akan berani mengkhianati Anda. Menggunakan kekuasaan dan kendali tidak harus berarti otoriter. Tetapi, harus ada kejelasan siapa yang berhak dan bertanggung jawab untuk mengambil sebuah keputusan.
3. Jangan menyerang kecuali terpaksa
Seorang pemimpin yang efektif mampu menyingkirkan berbagai penghambat kemajuan organisasinya. Selama perjalanan karier Anda, barangkali akan ada saja halangan yang muncul di tengah jalan dan menghambat langkah Anda. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus bisa menjaga agar kehidupan berorganisasi tetap berjalan lancar. Salah satu caranya yakni memberikan perlakuan sama terhadap setiap orang, mulai dari CEO sampai petugas kebersihan malam.
Bertindaklah selaku seorang pengawas yang menyenangkan. Jika seseorang menghambat kinerja perusahaan, berikan dia semangat dan dukungan. Jika dia masih tetap menjadi hambatan, berikan sedikit tekanan. Jika masih belum berhasil, Anda mungkin harus mempertimbangkan cara lain yang lebih efektif.
4. Ambil kesempatan dan berusaha
Dalam hidup, ada berbagai momen persimpangan ketika seseorang harus memutuskan, apakah ia akan mengambil kesempatan yang lewat atau cukup puas menjadi 'catatan kaki' dalam sejarah orang lain.
Sejarah adalah kompilasi persimpangan antara orang-orang yang membuat pilihan yang benar, dan orang-orang yang membuat pilihan yang salah. Untuk bisa dikenal, Anda harus menjadi orang yang berani mengambil kesempatan dan mencoba.
5. Bekerja lebih keras dari orang lain
Tanpa kerja keras, Anda tidak akan pernah menjadi seorang pemimpin. Jika Anda selalu ingin berbuat lebih banyak, selalu bekerja demi mencapai tujuan, maka waktu yang Anda investasikan akan menciptakan kesempatan bagi Anda.
Ketika Anda berhasil menjadi seorang pemimpin, semua orang akan ingin menjadi seperti Anda. Mereka akan menjadikan Anda sebagai panutan. Ketika momen tersebut datang, jaga kepala agar tetap tegak dan lanjutkan pekerjaan. Sebab, rasa hormat bisa menguap dengan cepat.Read more...

Senin, 23 Maret 2009

Beda Pemimpin dengan Bos

Betapa sering orang gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka
tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai boss.
H.Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store
di London yang merupakan salah satu department store terbesar di dunia.
Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi
seorang 'pemimpin' dan bukan dengan menjadi 'boss'.

Apakah perbedaan antara pemimpin dengan boss?
Di bawah ini adalah perbandingan yang diberikan Gordon Selfridge
antara orang yang bertipe pemimpin dan orang yang bertipe boss.

Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
Tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka,

Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
Tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik.

Seorang boss menimbulkan ketakutan;
Tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.

Seorang boss mengatakan 'aku';
Tetapi seorang pemimpin mengatakan 'kita'.
Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah;
Tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah.

Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan;
Tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.

Seorang boss menuntut rasa hormat;
Tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.

Seorang boss berkata, 'Pergi!';
Tetapi seorang pemimpin berkata, 'Mari kita pergi!'.

Maka jadilah seorang pemimpin, dan bukan seorang boss.

Rabu, 18 Maret 2009

Belajar Dari Super Hero

Superman, Spiderman, Batman, James Bond, McGyver. Pasti nama-nama ini tidak asing lagi bagi kita. Mereka adalah pahlawan dunia khayal yang sering muncul di layar lebar, layar kaca, maupun komik. Demikian pula dengan Tjut Njak Dhien, Mahatma Gandhi, Kartini, Martin Luther King Jr., Soekarno, Hatta, Ibu Teresa dan Yasser Arafat
APA YANG DILAKUKAN ”SUPERHERO”?
Para superhero dunia khayal dan dunia nyata dihormati banyak orang karena melakukan berbagai hal positif sebagai berikut:
Mempersembahkan Kemenangan. Rama memenangkan perang terhadap Rahwana. Superman selalu dapat menumpas kejahatan para musuh dan tampil sebagai pemenang. Ibu Teresa mengalahkan kemiskinan dan penderitaan di daerah layanannya. Dewi Sartika menawarkan kemenangan atas penindasan hak-hak wanita untuk menikmati pendidikan. Jadi, bukan superhero namanya kalau tidak bisa mempersembahkan kemenangan. Bahkan kemenangan merupakan tujuan utama mereka setiap kali mereka menjalankan ”tugas” ke-superhero-an mereka (yaitu: memberantas ”kejahatan”).
Tapi kemenangan ini sering kali harus diraih melalui berbagai kesulitan dan kegagalan sementara. Justru kesulitan dan kegagalan inilah yang menjadikan kemenangan yang dipersembahkan menjadi lebih ”besar” (kemenangan yang terlalu mudah untuk diraih tidak membutuhkan campur tangan seorang superhero).
Yang menjadikan kemenangan ini juga lebih bermakna adalah karena kemenangan ini bukanlah untuk kepentingan mereka sendiri, melainkan untuk kepentingan yang lebih besar dari itu, yaitu kepentingan banyak orang (satu negara, satu benua, bahkan seluruh dunia).
Menjadi Inspirasi. Banyak orang ingin seperti mereka, karena apa pun yang dilakukan para superhero tersebut selalu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Kata-kata dan perbuatan Russel Crow sebagai pahlawan dalam film Gladiator membangkitkan semangat juang kaum tertindas. Demikian pula dengan Bung Tomo yang kata-katanya berhasil menginspirasi pemuda dan pemudi Indonesia untuk berjuang menghadang penjajah. Perbuatan mereka yang positif bagi banyak orang menjadi contoh bagi seluruh lapisan masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi ”Kebaikan”. Sikap mereka yang santun (baik terhadap kawan maupun lawan) menumbuhkan rasa hormat orang lain kepada para superhero tersebut. Penampilan mereka yang segar juga memberi inspirasi bagi orang lain untuk tampil prima.
Menjadi Solusi, bukan Masalah. Menjadi solusi merupakan salah satu kualitas yang dimiliki semua superhero, baik yang di dunia khayal maupun dunia nyata. Batman selalu datang sebagai solusi bagi masyarakat di Gotham City. Romo Mangun juga menjadi solusi bagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan di kota Yogyakarta. Ya, tiap superhero menawarkan solusi di bidang ”pelayanan” mereka masing-masing. Para superhero ini dikenal luas sebagai orang yang sama sekali tidak pelit untuk memberikan solusi kepada banyak orang.
Mereka juga tidak segan-segan menawarkan solusi bagi orang lain untuk meraih sukses. Mereka tidak selalu menunggu sampai orang datang dan masalah menjelang; mereka bersikap proaktif untuk mengantisipasi masalah ataupun mencegah kesulitan. Membantu orang lain dengan menjadi solusi sepertinya sudah merupakan misi hidup mereka. Tidak heran jika para superhero ini selalu dicari ketika kesulitan datang, tantangan menjelang, musuh menghadang dan masalah tiba.
Tampil Unggul. Kualitas pekerjaan mereka yang selalu prima mendorong banyak orang agar senantiasa berusaha mempersembahkan yang terbaik yang bisa mereka usahakan. Kualitas kerja James Bond, sang mata-mata dari Inggris, tak pernah diragukan oleh lawan ataupun kawan. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh Hatta, salah satu proklamator kita, yang juga adalah Bapak Koperasi, dalam mempersembahkan hasil karyanya (baik dalam bentuk pemikiran, tulisan, dan hasil kerja nyata).
Dalam menjalankan setiap tugas, para superhero tidak pernah setengah hati, mereka selalu serius dalam mempersembahkan hasil yang berkualitas unggul (jauh di atas rata-rata). Inilah yang merupakan salah satu senjata mereka untuk selalu meraih ”kemenangan” di tiap medan perjuangan mereka.
Guna tampil unggul, mereka tekun berlatih, menambah ilmu dan keterampilan mereka. Untuk tampil prima, mereka memperhatikan detail dalam memetakan sukses di benak mereka, sebelum menerjemahkannya dalam bentuk tindakan nyata. Mereka juga selalu berusaha maksimal di tiap kegiatan yang menjadi tanggung jawab mereka. Mereka tidak pernah membandingkan kualitas dengan imbalan yang mereka terima. Mereka rela melakukannya tanpa imbalan sekalipun asalkan memberi kepuasan yang tinggi bagi diri sendiri dan orang lain, dan memberi manfaat bagi banyak orang.

BAGAIMANA MENELADANI ”SUPERHERO”?
Yang baru saja kita bahas adalah berbagai kualitas superhero yang mereka terjemahkan dalam perbuatan. Lalu bagaimana para superhero itu bisa menghasilkan perbuatan yang mengandung kualitas kepahlawanan seperti di atas? Inilah yang perlu juga kita teladani.
Punya Mimpi. Semua superhero mempunyai mimpi. Mimpi merekalah yang menjadikan para superhero ”besar” di mata banyak orang. Mimpi ini mereka tularkan kepada orang lain, sehingga melalui sinergi dengan banyak pihak, mereka berjuang bersama untuk merealisasikan mimpi tersebut. Hal yang sama juga terlihat pada para superhero di dunia nyata. Yasser Arafat ”bermimpi” untuk memberikan Tanah Air bagi rakyatnya. Mahatma Gandhi mempunyai ”mimpi” untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa India. Martin Luther King Jr. ”bermimpi” untuk membuat umat manusia dapat duduk berdampingan dan menikmati hak-hak mereka sebagai manusia. Ia bermimpi untuk membuat orang lain menghormati hak asasi manusia tanpa memandang ras, agama, kedudukan.
Bicara Positif. Para superhero tidak pernah berbicara negatif yang mematahkan semangat banyak orang. Dengan kata-kata mereka, mereka berhasil membuat orang merasa aman, dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang positif. Kalimat-kalimat mereka dikenang orang karena memberi inspirasi dan membuat hidup lebih berarti. J. F. Kennedy terkenal dengan kalimat legendarisnya: ”Jangan tanya apa yang negara telah berikan kepadamu, tetapi tanyalah apa yang sudah kamu berikan kepada negara.” Soekarno terkenal dengan kalimatnya yang mendorong orang untuk memiliki cita-cita: ”Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Kata-kata penyejuk dan pemberi semangat inilah yang membuat orang lain senang berteman, bersahabat dan berada di dekat para superhero.
Kreatif. Dalam memberikan solusi, para superhero menawarkan banyak alternatif jalan keluar. Kreativitas ini terbentuk karena mereka tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru dan tidak jemu-jemu mengasah otak mereka dengan pembelajaran berkelanjutan (membaca, berdiskusi dengan orang lain, berlatih, mencoba hal-hal baru). Semua ini dijadikan kebiasaan, bukannya dilakukan jika diperlukan saja, sehingga mereka pun menjadi terbiasa untuk berpikir dan bertindak kreatif.
Siapa yang bisa membayangkan untuk berjuang dengan menuliskan surat saja? Inilah yang dilakukan oleh Kartini. Adat-istiadat yang kuat serta kondisi negara yang masih dalam penindasan kekuasaan lain membatasi gerak-gerik dan perjuangan Kartini. Namun, justru kendala-kendala inilah yang telah memacu Kartini untuk kreatif mencari ”senjata” lain untuk berjuang, yaitu melalui surat-suratnya dan melalui pendidikan, yaitu sekolah puteri yang didirikannya.
Tidak Mementingkan Diri Sendiri. Bukan superhero namanya jika mereka memikirkan diri sendiri dalam meraih kemenangan. Menjunjung tinggi kepentingan banyak orang membuat skala perjuangan para superhero melebihi kepentingan satu orang saja. Dengan menomorsatukan kepentingan orang banyak (yang akhirnya juga kepentingannya sendiri pasti terakomodasi dengan sendirinya), para superhero justru menunjukkan kebesarannya. Perjuangannya untuk banyak orang mengundang banyak pihak untuk turut membantunya meraih kemenangan.
Nelson Mandela yang rela mengambil risiko untuk dipenjara karena perjuangannya untuk menegakkan persamaan hak bagi bangsa kulit berwarna merupakan teladan yang telah melegenda. Mandela rela disiksa dan dipenjara untuk kepentingan banyak orang. Pengorbanannya yang akhirnya membawa kemenangan bagi bangsa kulit berwarna tidak hanya di Afrika Selatan tetapi juga di seluruh dunia untuk menikmati perlakuan yang sama dalam berbagai hal, menjadikannya seorang pemimpin besar yang dikagumi kawan dan lawan. Bayangkan kalau Mandela hanya mementingkan keselamatannya sendiri, dan tidak berani mengambil risiko yang telah dialaminya tersebut. Mungkin saja ia tidak akan dikenal banyak orang.
Tidak Takut Berbeda. Seorang superhero menjadi demikian karena ia ”berbeda” dari orang biasa. Ia tidak takut dengan perbedaannya ini. Perbedaan bisa saja berupa perbedaan fisik, perbedaan pendapat, perbedaan cara pandang, perbedaan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Seorang superhero tidak takut akan perbedaannya ini. Justru ia mengelola perbedaan tersebut menjadi manfaat bagi banyak orang.
Helen Keller yang secara fisik berbeda dari orang lain (ia buta, tuli, dan bisu) tidak minder terhadap ”perbedaan” fisiknya tersebut. Helen juga berbeda dalam cara berpikir. Jika kebanyakan orang berpikir bahwa seorang yang memiliki keterbatasan fisik adalah orang-orang yang malang, tak bisa berprestasi, dan hanya patut dikasihani saja, tidak demikian dengan Helen. Helen justru berjuang keras untuk membuktikan semua itu tidak benar melalui teladannya sendiri. Akhirnya, Helen berhasil dalam perjuangannya mengelola perbedaannya dan menunjukkan kepada dunia bahwa berbeda secara fisik dan pendapat bukan hambatan untuk maju. Keberaniannya inilah yang menjadikan Helen sebagai seorang superhero tidak hanya bagi mereka yang memiliki ”perbedaan” fisik, tetapi juga yang menganggap dirinya ”normal” secara fisik.
Mulai dari Diri Sendiri. Sebelum berhasil berjuang meraih kemenangan bagi banyak orang dan membawa perubahan positif bagi lingkungannya, seorang superhero umumnya memulai perjuangan dengan mengubah diri sendiri terlebih dahulu. Ia mengubah cara pandangnya, nilai-nilai yang diperjuangkannya, dan tindakannya dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi. Sebelum berjuang meyakinkan dunia bahwa kemerdekaan itu penting, hak asasi manusia perlu dihormati, Mahatma Gandhi meyakinkan dirinya sendiri dulu. Demikian pula dengan Ki Hajar Dewantoro yang berhasil meyakinkan Indonesia bahwa pendidikan itu penting. Untuk itu, ia meyakinkan diri sendiri dan memulai dengan membangun sekolahnya sendiri dulu, sebelum akhirnya tindakannya diikuti dan dijadikan inspirasi bagi orang lain.
Jika para superhero selalu pada akhirnya meraih kemenangan dan dihormati banyak orang serta kesuksesan perjuangan merek berdampak lintas tempat dan waktu, mengapa kita tidak meneladani mereka?

Selasa, 10 Maret 2009

Pemimpin Tercipta Karena Bentukan


Ketika subjek beralih pada kepemimpinan, tak pelak lagi seseorang akan bertanya, ”Bukanlah kepemimpinan itu adalah sesuatu yang Anda miliki atau tidak Anda miliki? Dapatkah orang benar-benar dapat menjadi seorang pemimpin yang lebih baik?” Pertanyaan-pertanyaan ini sama uletnya dengan kecoa-mereka sulit mati.
Nyatanya, karakteristik kepemimpinan itu dapat dikembangkan. Anda dapat menjadi seorang pemimpin yang lebih baik. Memang benar bahwa beberapa karakteristik kepemimpinan akan muncul pada masa belia, tetapi benar juga apabila dikatakan bahwa seringkali orang tidak dapat memperkirakan siapa yang akan menjadi pemimpin yang cemerlang. Beberapa orang lahir di dunia ini dengan di karunia rasa percaya diri dan otak yang tajam. Ini jelas-jelas sebuah keuntungan. Tetapi hampir semua orang menjadi pemimpin yang lebih baik melalui serangkaian kegiatan pengembangan yang spesifik. Ada lebih banyak pemimpin yang “dibentuk” daripada yang “dilahirkan”.
Salah satu bukti paling baik bahwa pemimpin dapat dibentuk mulai dari orang-orang “biasa” adalah catatan riwayat personil Korps Marinir AS. Calon marinir yang direkrut sering berasal dari rumah tangga yang bernasalah dan berantakan. Mereka sering merupakan pengguna obat-obat terlarang dan pecandu alkohol atau memiliki pandangan sempit. Banyak yang belum pernah duduk di bangku kuliah. Semua ciri yang dapat digunakan untuk meramalkan kesuksesan pada umumnya jarang didapatkan pada kelompok individu ini. Namun banyak diantara para calon marinir yang direkrut ini diubah menjadi pemimpin yang efektif dalam masa satu atau dua tahun dan selanjutnya terus menunjukkan ketrampilan kepemimpinan yang luar biasa ketika karir mereka berlanjut.
Pakar kepemimpinan, James Kouzes dan Barry Posner menulis, “Kami akan menjadi tidak jujur secara intelektual, bila kami tidak mengatakan bahwa beberapa individu jelas memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk berhasil dalam bidang kepemimpinan dibandingkan orang lain. Tetapi ini bukan berarti bahwa para manajer biasa tidak dapat menjadi pemimpin luar biasa. “Potensi kepemimpinan dapat dikembangkan. Dengan upaya dan praktik, Anda dapat maju melampaui ketrampilan yang dikaruniakan sejak lahir dan mejadi pemimpin yang unggul.
Untuk membentuk ketrampilan kepemimpian Anda:
Percayalah bahwa para manajer biasa dapat menjadi luar biasa: Pola piker Anda dapat menciptakan sesuatu yang berarti. Semakin banyak Anda mengetahui apa yang membuat seorang pemimpin menjadi luar biasa, akan semakin baik kesempatan Anda untuk menjadi fenomenal.
Lakukan uji ketrampilan: Terapkan semua gagasan ini dalam bentuk tindakan. Jadikan diri Anda sendiri seorang pemimpin yang lebih baik.
“ Mitos kepemimpinan yang paling berbahaya adalah bahwa seorang pemimpin tercipta saat dilahirkan – bahwa ada faktor genetik pada kepemimpinan. Mitos itu juga menegaskan bahwa manusia memiliki atau tidak memiliki sifat karismatik tertentu. Itu semua adalah omong kosong; nyatanya, yang benar adalah kebalikannya. Para pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan.”
From : The handbook Leaders

Pemimpin Luar Biasa

Haruskah Anda peduli soal pengembangan keterampilan kepemimpinan Anda? Anda harus peduli.Dengan mengembangkan keterampilan Kepemimpinan Anda,maka anda dapat memastikan karier dan kesuksesan yang menjanjikan. Anda akan lebih berhasil di setiap di setiap organisasi dimana anda bekerja. Anda akan meningkatkan kinerja setiap orang yang bekerja dengan anda. Bila anda mendambakan sebuah tanggung jawab yang lebih besar dan penghargaan akan mengikutinya, maka belajar bagaimana menjadi seoarng pemimpin yang lebih baik merupakan langkah yang penting untuk dapat sampai disana. Peluang dan penghargaan dalam organisasi Anda pasti akan meningkat bila Anda adalah seorang pemimpin yang efektif.
Organisasi Anda (mungkin rumah sakit, kantor pemerintah, bisnis, atau sekolah) memerlukan agar Anda menjadi seorang pemimpin yang kuat dan efektif. Penelitian yang disajikan dalam buku ini membuktikan adanya korelasi yang tinggi antara efektifitas kepemimpinan dan hasil yang diberikan oleh sang pemimpin. Mengembangkan kader yang pemimpin yang mumpuni untuk mengabdikan organisasi mereka merupakan keasyikan nomor satu dari para CEO korporasi besar dewasa ini.
Apa lagi , organisasi Anda memerlukan Anda lebih sekadar “mumpuni” dalam hal kepemimpinan. Sementara itu, mereka yang belajar memimpin memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak.Satu kesimpulan mengejutkan yang disajikan dalam buku ini adalah adanya perbedaan yang besar antara seorang pemimpinan yang sekadar baik saja dengan pemimpin yang luar biasa.
Sayangnya konsep tentang kepemimpinan terus diselubungi oleh kesalahpahaman. Mintalah 100 orang mendifinisikan kepemimpinan, maka Anda pasti akan memperoleh 100 jawaban yang berbeda. Jadi salah satu tujuan buku ini adalah memberikan definisi kepemimpinan yang sederhana dan praktis.Definisi tersebut bukan berdasarkan berdasarkan pada kesan subyektif penulis, tetapi berasal dari hasil penelitian yang empiris dan dapat diandalkan..
Berdasarkan hasil analisis atas lebih dari 20.000 pemimpin, buku ini akan menggambarkan 16 perilaku yang membedakan para pemimpin yang paling baik dari kurang efektif. Ini adalah perilaku yang diperhatikan oleh par bawahan,rekan sekerja, dan atasan. Ini adalah perilaku yang harus Anda garap pengembangannya.
Banyak pemimpin yang telah salah mempercayai bahwa jalan menuju kebesaran terletak pada menemukan ciri atau keterampilan mereka yang kurang efektif, dan kemudian membawa apa yang dinamakan “kelemahan” itu kedalam rentang yang dapat diterima. Para pemimpin ini percaya bahwa dengan membuang skor yang rendah ini, maka mereka lebih merasa sebagai pemimpin yang efektif.
Para pemimpin besar ditentukan oleh sejumlah kecil kekuatan nyata yang mereka miliki. Para pemimpin luar biasa tidak akan sampai disana karena mereka sempurna. Dan sebaliknya mereka bukan pemimpin luar biasa karena mereka mengerjakan 180 hal dengan sangat baik. Buku ini menggambarkan bagaimana perolehan kekuatan tertentu dapat membantu nada menjadi seorang pemimpin yang luar biasa. Kekuatan ini dapat melontarkan para pemimpin ini memasuki persentase ke 90. Kemudian orang-orang ini akan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kesuksesan organisasi dan pekerja mereka. Pelajaran berikut akan menjadi batu loncatan yang dapat anda ikuti guna menjadi seorang pemimpin yang sangat luar biasa.
“Para pemimpin besar tidak ditentukan oleh tidak adanya kelemahan, tapi lebih oleh adanya kekuatan nyata. Untuk mengembangkan kunci kepemimpinan besar adalah membangun kekuatan.”
From : The Handbook Leaders